10 Jun 2012

7 Cara Mengecilkan Perut - Tips Mengecilkan Perut Buncit

Bagaimana cara mengecilkan perut yang buncit? Apakah ada tips mengecilkan perut secara alami? Memiliki perut gendut memang bukan hal yang patut dibanggakan. Selain tak sedap dipandang, kondisi ini juga bisa merusak penampilan. Timbunan lemak yang berlebihan di bagian perut nyatanya bisa menghambat fungsi hati sebagai penyaring racun dalam darah. 

Dengan kondisi ini membuat sistem sirkulasi tubuh tidak berjalan normal dan menjadi pemicu timbulnya berbagai masalah kesehatan, seperti kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. 

Sebagian besar perut menggelembung alias buncit disebabkan oleh faktor dasar yaitu diet dan gaya hidup. Berikut ini beberapa cara untuk menghilangkan perut buncit baik pada pria maupun wanita, cekidot :

perut buncit
1. Minum air
Jika kepenuhan perut disebabkan oleh penyimpanan air, Anda sebenarnya dapat mengurangi masalah tersebut dengan minum air lebih banyak. Hal ini akan mencairkan konsentrasi sodium dalam tubuh sehingga meningkatkan jumlah air yang keluar dari sistem. Minum lebih banyak air juga menjamin fungsi empedu efektif untuk mengeluarkan produk sampah. Jangan merubah konsumsi air saat diet karena banyak bahan yang sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut menggelembung.


2. Makan perlahan-lahan
Hindari makan cepat, karena ketika Anda menelan terlalu cepat, setidaknya udara tertahan dalam usus dan membentuk gas yang dapat memicu penggelembungan perut. Selalu duduk saat makan dan kunyah makan secara perlahan-lahan. Makanan yang tidak terkunyah menjadi bagian-bagian kecil tidak dapat dicerna dengan sempurna yang kemudian menghasilkan banyak gas yang menimbulkan penggelembungan.

3. Mengurangi konsumsi garam
Terlalu banyak garam dalam diet menambah ektra sodium terhadap cairan tubuh yang memperlambat mekanisme sehingga mendorong air keluar dari sel. Akibatnya perut terasa penuh dan menggelembung.

4. Konsumsi serat yang tepat
Serat adalah elemen penting dalam diet, tetapi untuk mengimbangi penyimpanan air yang menyebabkan penggelembungan, makanlah serat dalam buah-buahan seperti apel dan pear yang memiliki banyak kandungan air.

5. Awasi pengobatan
Perut yang mengembang adalah efek samping dari konsumsi obat. Aspirin kadang-kadang menyebabkan masalah perut yang memicu sembelit dan penggelembungan, termasuk pil kontrasepsi.

6. Hindari sembelit
Sembelit didefinisikan sebagai memiliki lebih sedikit dari tiga kali buang air besar dalam seminggu atau jika terlibat ketegangan. Sebagai akibat perut terasa menambah besar. Untuk merangsang isi perut, tingkatkan konsumsi serat dari buah-buahan dan sayuran, lakukan secara gradual untuk menghindari fermentasi dan produksi gas yang berlebihan.

7. Olahraga
Olahraga memang salah satu cara yang wajib ditempuh untuk menghilangkan si perut buncit. Olahraga akan membantu menggerakkan cairan dalam perut yang dapat menyebabkan perut besar dengan mendorongnya keluar dari jaringan dan masuk aliran darah dimana akan dilkeluarkan sebagai keringat atau dibawa ke empedu untuk dikeluarkan sebagai urine. Olahraga yang disarankan antara lain aerobik.

Itulah beberapa tips mengatasi perut buncit yang bisa anda lakukan, sekalian baca juga cara mengatasi ejakulasi dini secara alami. Selamat mencoba dan semoga berhasil mengecilkan perut Anda!  [@ dikutip dari berbagai sumber]

9 Jun 2012

Panduan Operasional GPS GARMIN GPSMAP 76 CSx




Mengingat jumlah terbanyak Alat GPS adalah merk GARMIN GPSMAP 76 CSx,maka petunjuk operasional ini saya upload di blog sekedar untuk menjadi bahan referensi bagi temen-temen yang membutuhkan petunjuk dalam pemakaian GPS terutama dalam seting,aktifkan kompas, simpan waypoint dll.

MEMPELAJARI FUNGSI TOMBOL

Power Key : Tekan dan tahan untuk menghidupkan atau mematikan unit. Tekan dan lepaskanuntuk mengatur lampu backlight dan kecerahannya.
IN/OUT Key : Dari halaman peta, tekan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan halaman peta. Dari halaman lain, tekan ke atas atau ke bawah  untuk memilih daftar.
Find Key : Tekan dan lepaskan untuk melihat dan menemukan tempat yang Anda cari, seperti : Waypoint, Restoran, Bank, Hotel, dll. Tekan dan tahan untuk feature MOB (Main Over Board).
Quit Key : Tekan dan lepaskan untuk membatalkan atau balik ke halaman sebelumnya.
Page Key : Tekan untuk menuju ke halaman berikutnya dan halaman utama
Menu Key : Tekan untuk melihat menu dari masig-masing halaman. Tekan dua kali untuk masuk ke halaman utama.
Enter Key : Tekan untuk memilih data yang tersorot atau untuk mengkonfirmasi pesan yang tampil di layar atau bisa digunakan untuk menyimpan Waypoint.
Rocker Key : Tekan ke atas, bawah, kiri, atau kanan untuk memilih karakter pada daftar,meyorot data, atau menggerakkan panah pada halaman peta.

SETTING ALAT
Untuk seting dapat dibuka pada Menu SETUP.
Hal ini penting dan harus dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan datum, zona waktu dsb yang digunakan untuk negara Indonesia, supaya hasil output kompatibel dengan berbagai peta dasar yang sudah ada.
Secara garis besar parameter yang perlu dan penting kita seting adalah :
  • Datum :  WGS 84 (datum untuk Indonesia)
  • Waktu :  Jakarta (untuk WIB)
  • Satuan :  Meter (elevasi dan mdpl)
  • Aktifkan Kompas :  Untuk aktifkan kompas klik menu kalibrasi kemudian sambil membawa GPS kita putar badan kita searah jarum jam dengan pelan-pelan sampai kalibrasi sucses, maka otomatis kompas akan aktif.
MENGAWALI PEMAKAIAN GPS / MENCARI SATELIT
  1. Bawa GPS Anda ke tempat terbuka (tidak di dalam ruang/gedung tertutup) dan nyalakan. Ucapan ‘Welcome’ akan muncul disusul oleh halaman satelit.
  2. Tunggu sejenak sementara GPS Anda mencari sinyal satelit. Dalam proses ini Anda akan melihat tulisan ‘Acquiring Satelite’ di layar.
  3. Begitu GPS Anda telah mendapatkan sinyal dari satelit, koordinat lokasi Anda akan muncul di atas layar.
Jika suatu saat GPS Anda tidak dapat mengumpulkan informasi satelit yang dibutuhkan, cobalah untuk menghindar dari gedung tinggi, pohon, atau gangguan lain.
MELIHAT HALAMAN UTAMA
 
GPS Anda menunjukkan semua informasi yang Anda perlukan untuk navigasi 6 halaman utama (pada layar) : Halaman Satelite, Perjalanan Komputer, Peta, Kompas, Altimeter, dan Halaman Utama.
Tekan tombol PAGE untuk melihat masing-masing halaman yang diinginkan.
MEMASUKAN DATA
 
Untuk memasukkan atau mengganti data, tekan tombol ROCKER ke kiri, kanan, atas, dan bawah untuk menyorot sebuah data yang ingin Anda ubah. Tekan ENTER untuk memilihnya.
Kemudian gunakan tombol ROCKER untuk memilih pilihan dari menu dan tekan ENTER.
Mungkin Anda perlu memasukkan kata atau angka, hal ini dilakukan dengan tombol ROCKER dan sebuah keyboard akan tampil pada layar. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot sebuah huruf atau angka. Tekan ENTER untuk memilihnya.
Lanjutkan menyorot dan memilih huruf/angka. Ketika Anda sudah selesai, sorot “OK” dan tekan ENTER.








MENANDAI SEBUAH ‘WAYPOINT’
 
“Waypoint” adalah beberapa titik pada peta yang Anda simpan. Anda dapat membuat / menandai sebuah ‘waypoint’ pada posisi Anda saat ini dengan menulis ‘waypoint’, dan disimpan untuk digunakan dalam rute (lihat juga Membuat Rute).
Cara membuat “Waypoint”
  1. Dari halaman peta, tekan tombol ENTER dan tahan. Halaman ‘mark waypoint’ akan muncul
  2. Untuk menamai ‘waypoint’ adan, gunakan tombol ROCKER untuk menyorot area ‘NAME’ dan tekan ENTER.
  3. Masukan sebuah nama untuk ‘waypoint’ Anda.
  4. Pada keyboard dengan menggunakan tombol ROCKER dan ENTER (lihat cara memasukan data)
  5. Sorot ‘OK’ dan tekan ENTER untuk menyimpan ‘waypoint’.
Membuat dan Melihat Lintasan (Tracks)



  1. Tekan tombol PAGE sampai Anda menemukan halaman peta.
  2.  Bergeraklan dari posisi Anda sekurang-kurangnya 4 menit.
  3. Tekan IN untuk memperbesar halaman peta samapai Anda dapat melihat “Track Log” Anda.


MENEMUKAN TEMPAT (Find)
 
Dengan menekan tombol FIND, Anda dapat mencari waypoint, titik geochace, atau sebuah kota.
Jika Anda memasukan MapSource pada GPS Anda, Anda akan dapat mencari lokasi rumah makan, penginapan, bank, pom bensin, dan layanan-layanan yang lain
Menemukan sebuah ‘Waypoint’
 
  1. Tekan tombol FIND, halama “Find Page” aka tampil. Sorot waypoint dan tekan ENTER
  2. Tekan tombol ROCKER untuk memilih daftar dan sorot waypoint yang ingin Anda temukan, tekan ENTER. Halaman ‘Waypoint Information’ akan muncul
  3. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot ‘MAP’ dan tekan ENTER jika Anda ingin melihat waypoint pada peta.
 
Halaman waypoint memuat seluluh ‘waypoint’ (titik) yang telah Anda tandai/buat. Tekan tombol ENTER untuk memilih sebuah waypoint kemudian pilih “Map” untuk melihat waypoint di halaman peta atau pilih “Go To” untuk membuat rute. Rute akan muncul pada halaman peta sebagai sebuah garis hitam dari titik Anda semula ke waypoint.


 MEMBUAT RUTE (Route)
 
Sebuah rute memberikan Anda penunjuk garis lurus dari satu titik ke titik lain, atau satu titik ke beberapa titik lain. Anda dapat membuat sebuah rute sederhana dengan menemukan sebuah waypoint dan memilih “Go To” (lihat juga cara menemukan tempat).
Anda juga bisa membuat rute yang lebih kompleks mencakup beberapa titik.
Membuat Sebuah Rute
  1. Tekan ‘PAGE’ samapai Anda melihat halaman menu utama. Gunakan tombol ROCKER untuk menyorot rute dan tekan ENTER. Kemudian tekan ENTER lagi untuk membuat rute baru.
  2. Sorot <Select Next Point> dan tekan ENTER untuk menambahkan sebuah Titik pada rute Anda, ‘FIND PAGE’ akan muncul.
  3. Temukan sebuah waypoint atau titik lain untuk menambah titik pada rute Anda. Ketika Anda telah menemukan sebuah titik, pillih ‘USE’ dari halaman ‘POINT INFORMATION’ untuk menambaha titik ke dalam rute Anda.
  4. Ulangi langkah ke-2 dan ke-3 untuk menambah titik-titik dalam rute Anda. Ketika Anda telah selesai menambahkan titik, sorot ‘NAVIGATE’ dan tekan ENTER utnuk memulai menggunakan rute.
Menghitung Luas Suatu Area
Untuk menghitung luas suatu area, tekan tombol Menu dua kali dan akan muncul Halaman Utama, pilih Setup  kemudian tekan tombol Enter.
Pilih Menu Page Seq. Lalu tekan Enter Æ Add Page Æ Enter,
kemudian pilih Area Calculation. Dengan begitu halaman GPS anda bertambah satu yaitu Halaman untuk mengukur luas area.

Transfer ? Download Data dari GPS ke Komputer
 
Software : MapSource Trip & Waypoint Manager
 
MapSource adalah software yang dipakai untuk transfer dan upload data di GPS Garmin. Dengan sofware ini kita bisa menyimpan data dari GPS ke komputer dan kita juga bisa mengupload data peta, waypoint atau route ke GPS.
 
Langkah untuk transfer data dari GPS ke Komputer dengan menggunakan software Mapsource adalah sebagai berikut :
1. 
Pasang kabel data USB / RS-232 (Serial) dari GPS ke Komputer.
Catatan ! : Sebelumnya USB Driver harus sudah terinstal di komputer Anda, Driver USB
akan otomatis terinstal disaat pertama kali GPS dan Komputer dihubungkan dengan USB.
2.  
Buka Program Mapsource : START --> All Programs --> Garmin --> Mapsource

3. 
Buat file baru, pilih File --> NEW
4.Untuk mendowanload data dari GPS, pilih Transfer Æ  Receive From Device
5.
Untuk Mentranfer Peta, Waypoint, atau Route dari Komputer ke GPS,  pilih Transfer --> Send To Device.
6. Tunggu sampai komputer mendeteksi GPS yang akan kita download.
7.
 Pilih data yang akan didownload atau ditransfer (Map, Waypoint, Route, Track),
klik Receive untuk mendownload atau klik Send untuk men-Transfer.

Global Positioning System

I.                  PENDAHULUAN

A.    Pengertian GPS

GPS atau Global Positioning System adalah suatu sistem dari 24 satelit yang mengelilingi bumi dua kali sehari yang  mengorbit dengan akurat dan mengirimkan informasi ke permukaan bumi.
Pemancar GPS hanya dapat menerima sinyal satelit di lokasi yang terbuka dimana antena GPS harus tegak menghadap langit terbuka dan tidak terhalang oleh apapun.
GPS Garmin III, hanya dapat digunakan bila sinyal satelit yang dapat diterima oleh pemancar GPS minimal 3 sinyal satelit.


B.     Tujuan Penggunaan
Tujuan penggunaan GPS di lapangan adalah sebagai alat navigasi di lapangan untuk menentukan lokasi dan posisi di permukaan bumi, menentukan arah dan mengetahui titik koordinat di suatu tempat, serta  sebagai alat bantu untuk melakukan pemetaan suatu wilayah.



II.               PENENTUAN KOORDINAT GPS



A.    Prosedur Penggunaan GPS di Lapangan
a.       Hidupkan GPS, tekan dan tahan tombol power  ( Simbol bola lampu bewarna merah )
b.      Tunggu sampai sinyal satelit muncul di layar  monitor
c.       Kemudian cari menu koordinat, kemudian kita tentukan titik awal pengamatan di lapangan
d.      Kemudian klik menu, lalu pilih average position, klik enter
e.       Kemudian kita dapat menyimpannya dalam GPS dengan cara klik save, lalu enter,kemudian pilih waypoint, done dan enter lagi.
f.       Untuk menyambung kegiatan  pengamatan / survey dari data yang telah tersimpan sebelumnya di dalam GPS, Klik Go to, cari titik lokasi pengamatan yang terakhir, kemudian klik enter.
g.      Lalu lanjutkan lagi perjalanan, dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya.

B.     Mengubah Simbol / Data Koordinat    
a.       Klik menu dua kali, kemudian pilih waypoint lalu enter
b.      Pilih titik koordinat yang mau di edit atau di ubah, klik enter
c.       Arahkan kursor ke data yang mau di edit, klik enter
d.      Kemudian ubah data tersebut dengan menggunakan kursor hingga sesuai dengan yang diinginkan
e.       Bila telah selesai klik done, kemudian enter

C.    Mengubah Setup Koordinat UTM / Geografis
a.       Hidupkan GPS
b.      Klik menu dua kali, pilih main menu lalu pilih setup klik enter
c.       Pilih  position, position format di ubah menjadi type koordinat yang diinginkan
d.      Bila menginginkan koordinat type UTM, position formatnya di ubah menjadiUTM/UPS dengan map datum dalam WGS 84
e.       Bila menginginkan koordinat dengan type geografis (latitute – longitude), position formatnya diubah menjadi hdddomm’ss,s” dengan map datum dalam WGS 84.




3.     Memasukkan Data Koordinat GPS ke dalam Citra Satelit


A.    Menyimpan data koordinat GPS dari Excell kedalam bentuk Dbase 4

Untuk menyimpan data GPS dalam format UTM, kita harus menyimpan data tersebut dalam program Excell, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.       Data koordinat UTM dari pengamatan di lapangan., dipindahkan kedalam program Excell

2.       Setelah selesai di pindahkan, data-data tersebut di blok

3.       Dari menu utama klik  File

4.       Kemudian pilih Save as
 
5.       Kemudian type penyimpanan dipilih Dbase 4 (Dbf)

6.       Akan muncul tampilan yang akan menanyakan apakah data yang di blok saja yang akan disimpan

7.       Kemudian klik Ok
 
8.       Setelah itu akan muncul tampilan yang memberitahukan bahwa data koordinat tidak kompetibel terhadap Dbf 4, pilih dan klik Yes

9.       Data Koordinat tersebut telah selesai disimpan dalam bentuk Dbf 4, yang kemudian dapat di panggil menggunakan ArcView.

B.     Memanggil Tabel Data Koordinat ke dalam Citra Satelit

Setelah data koordinat disimpan dalam bentuk Dbf 4, kemudian kita dapat memanggil data tersebut kedalam citra dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Buka program ArcView dari komputer anda
  2. Tampilkan peta dasar / citra satelit yang  kita gunakan
  1. Tutup jendela tampilan citra tersebut
  2. Dari tampilan Untilited pilih Table
  3. Kemudian klik Add
  1. Akan muncul tampilan Add Table
  2. Cari lokasi / Direktori tempat penyimpanan data koordinat dalam bentuk dbf 4, klik Ok
  1. kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
  1. Kemudian tutup tabel tersebut, buka lagi View gambar citra yang kita gunakan tadi
  2. Dari menu utama View pilih Add Event Theme
  1. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
  2. Dari tampilan tersebut kolom X field kita isi dengan kolom X koordinat, dan kolom Y field kita isi dengan kolom Y koordinat
  1. Bila telah kita isi, klik Ok maka akan muncul tampilan berikut :
  1. Aktifkan kotak kecil di depan judul Theme, maka akan muncul titik-titik koordinat yang kita ambil di lapangan
C.    Mengubah Tampilan Theme Data Koordinat

Kita dapat mengedit atau mengubah tampilan dari data koordinat tersebut, langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Klik dua kali pada Theme data koordinat yang telah di aktifkan
  2. Akan muncul tampilan sebagai berikut :
  3. Kita dapat mengubah ukuran titik koordinat, warna titik koordinat dan lain sebagainya dengan cara mengklik dua kali pada tampilan tersebut

8 Jun 2012

Dasar - dasar Geomorfologi


Geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal (terbentuknya) topografi sebagai akibat dari pengikisan (erosi) elemen-elemen utama, serta terbentuknya material-material hasil erosi. Melalui geomorfologi dipelajari cara-cara terjadi, pemerian, dan pengklasifikasian relief bumi. Relief bumi adalah bentuk-bentuk ketidakteraturan secara vertikal (baik dalam ukuran ataupun letak) pada permukaan bumi, yang terbentuk oleh pergerakan-pergerakan pada kerak bumi.

Konsep-konsep dasar dalam geomorfologi banyak diformulasikan oleh W.M. Davis. Davis menyatakan bahwa bentuk permukaan atau bentangan bumi (morphology of landforms) dikontrol oleh tiga faktor utama, yaitu struktur, proses, dan tahapan. Struktur di sini mempunyai arti sebagai struktur-struktur yang diakibatkan karakteristik batuan yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi (lihat Gambar 1). Proses-proses yang umum terjadi adalah proses erosional yang dipengaruhi oleh permeabilitas, kelarutan, dan sifat-sifat lainnya dari batuan. Bentuk-bentuk pada muka bumi umumnya melalui tahapan-tahapan mulai dari tahapan muda (youth), dewasa (maturity), tahapan tua (old age), lihat Gambar 2.

Pada tahapan muda umumnya belum terganggu oleh gaya-gaya destruksional, pada tahap dewasa perkembangan selanjutnya ditunjukkan dengan tumbuhnya sistem drainase dengan jumlah panjang dan kedalamannya yang dapat mengakibatkan bentuk aslinya tidak tampak lagi. Proses selanjutnya membuat topografi lebih mendatar oleh gaya destruktif yang mengikis, meratakan, dan merendahkan permukaan bumi sehingga dekat dengan ketinggian muka air laut (disebut tahapan tua). Rangkaian pembentukan proses (tahapan-tahapan) geomorfologi tersebut menerus dan dapat berulang, dan sering disebut sebagai Siklus Geomorfik.





Gambar 1.     Sketsa yang memperlihatkan bentuk-bentuk permukaan bumi akibat struktur geologi pada batuan dasarnya.


Gambar 2.     Sketsa yang memperlihatkan perkembangan (tahapan) permukaan bumi (landform). Dari (A s/d D) memperlihatkan tahapan geomorfik muda sampai dengan tua.
Selanjutnya dalam mempelajari geomorfologi perlu dipahami istilah-istilah katastrofisme, uniformiaterianisme, dan evolusi.
ñ Katastrofisme merupakan pendapat yang menyatakan bahwa gejala-gejala morfologi terjadi secara mendadak, contohnya letusan gunung api.
ñ Uniformitarianisme sebaliknya berpendapat bahwa proses pembentukkan morfologi cukup berjalan sangat lambat atau terus menerus, tapi mampu membentuk bentuk-bentuk yang sekarang, bahkan banyak perubahan-perubahan yang terjadi pada masa lalu juga terjadi pada masa sekarang, dan seterusnya (James Hutton dan John Playfair,  1802).
ñ Evolusi cenderung didefinisikan sebagai proses yang lambat dan dengan perlahan-lahan membentuk dan mengubah menjadi bentukan-bentukan baru.


1.      Proses-Proses Geomorfik

Proses-proses geomorfik adalah semua perubahan fisik dan kimia yang terjadi akibat proses-proses perubahan muka bumi. Secara umum proses-proses geomorfik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Proses-proses epigen (eksogenetik) :
ñ Degradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi (termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami), angin, dan glasier.
ñ Aggradasi ; pelapukan, perpindahan massa (perpindahan secara gravity), erosi (termasuk transportasi) oleh : aliran air, air tanah, gelombang, arus, tsunami), angin, dan glasier.
ñ Akibat organisme (termasuk manusia)
b.         Proses-proses hipogen (endogenetik)
ñ Diastrophisme (tektonisme)
ñ Vulkanisme
c.         Proses-proses ekstraterrestrial, misalnya kawah akibat jatuhnya meteor.


1.1       Proses Gradasional

Istilah gradasi (gradation) awalnya digunakan oleh Chamberin dan Solisbury (1904) yaitu semua proses dimana menjadikan permukaan litosfir menjadi level yang baru. Kemudian gradasi tersebut dibagi menjadi dua proses yaitu degradasi (menghasilkan level yang lebih rendah) dan agradasi (menghasilkan level yang lebih tinggi).

Tiga proses utama yang terjadi pada peristiwa gradasi yaitu :
ñ Pelapukan, dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi batuan dalam suatu tempat, terjadi di permukaan, dan dapat merombak batuan menjadi klastis. Dalam proses ini belum termasuk transportasi.
ñ Perpindahan massa (mass wasting), dapat berupa perpindahan (bulk transfer) suatu massa batuan sebagai akibat dari gaya gravitasi. Kadang-kadang (biasanya)efek dari air mempunyai peranan yang cukup besar, namun belum merupakan suatu media transportasi.
ñ Erosi, merupakan suatu tahap lanjut dari perpindahan dan pergerakan masa batuan. Oleh suatu agen (media) pemindah. Secara geologi (kebanyakan) memasukkan erosi sebagai bagian dari proses transportasi.

Secara umum, series (bagian/tahapan) proses gradisional sebagai berikut landslides (dicirikan oleh hadirnya sedikit air, dan perpindahan massa yang besar), earthflow (aliran batuan/tanah), mudflows (aliran berupa lumpur), sheetfloods, slopewash, dan stream (dicirikan oleh jumlah air yang banyak dan perpindahan massa pada ukuran halus dengan slope yang kecil).

a.         Pelapukan batuan
Pelapukan merupakan suatu proses penghancuran batuan manjadi klastis dan akan  tekikis oleh gaya destruktif. Proses pelapukan terjadi oleh banyak proses destruktif, antara lain :
ñ Proses fisik dan mekanik (desintegrasi) seperti pemanasan, pendinginan, pembekuan; kerja tumbuh-tumbuhan dan binatang , serta proses-proses desintegrasi mekanik lainnya
ñ Proses-proses kimia (dekomposisi) dari berbagai sumber seperti : oksidasi, hidrasi, karbonan, serta pelarutan batuan dan tanah. Proses dekomposisi ini banyak didorong oleh suhu dan kelembaban yang tinggi, serta peranan organisme (tumbuh-tumbuhan dan binatang).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan antara lain :
ñ jenis batuan, yaitu komposisi mineral, tekstur, dan struktur batuan
ñ kondisi iklim dan cuaca, apakah kering atau lembab, dingin atau panas, konstan atau berubah-ubah.
ñ kehadiran dan kelebatan vegetasi
ñ kemiringan medan, pengaruh pancaran matahari, dan curah hujan.

Proses pelapukan berlangsung secara differential weathering (proses pelapukan dengan perbedaan intensitas yang disebabkan oleh perbedaan kekerasan, jenis, dan struktur batuan). Hal tersebut menghasilkan bentuk-bentuk morfologi yang khas seperti:
ñ bongkah-bongkah desintegrasi (terdapat pada batuan masif yang memperlihatkan retakan-retakan atau kekar-kekar),
ñ stone lattice (perbedaan kekerasan lapisan batuan sedimen yang membentuknya), mushroom (berbentuk jamur),
ñ demoiselles (tiang-tiang tanah dengan bongkah-bongkah penutup),
ñ talus (akumulasi material hasil lapukan di kaki tebing terjal),
ñ exfoliation domes (berbentuk bukit dari batuan masif yang homogen, dan mengelupas dalam lapisan-lapisan atau serpihan-serpihan melengkung).

Pada Gambar 3 dapat dilihat kenampakan talus dan exfoliation domes.


Gambar 3.      (a). Kenampakan bentuk talus, (b). Suatu exfolation domes

b.         Perpindahan massa (mass wasting)
Gerakan tanah sering terjadi pada tanah hasil pelapukan, akumulasi debris (material hasil pelapukan), tetapi dapat pula pada batuan dasarnya. Gerakan tanah dapat berjalan sangat lambat hingga cepat. Menurut oleh Sharpe (1938) kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya perpindahan masa adalah :
ñ Faktor-faktor pasif
-       faktor litologi : tergantung pada kekompakan/rapuh material
-       faktor statigrafi : bentuk-bentuk pelapisan batuan dan kekuatan (kerapuhan), atau permeabel-impermeabelnya lapisan
-       faktor struktural : kerapatan joint, sesar, bidang geser-foliasi
-       faktor topografi : slope dan dinding (tebing)
-       faktor iklim : temperatur, presipitasi, hujan
-       faktor organik : vegetasi
ñ Faktor-faktor aktif
-       proses perombakan
-       pengikisan lereng oleh aliran air
-       tingkat pelarutan oleh air atau pengisian retakan

 1.2       Proses Diastromisme dan Vulkanisme

Diastromisme dan vulkanisme diklasifikasikan sebagai proses hipogen atau endapan karena gaya yang bekerja berasal dari dalam (bagian bawah) kerak bumi. Proses-proses diastropik dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :
ñ orogenik (pembentukkan pegunungan)
ñ epirogenik (proses pengangkatan secara regional).

Vulkanisme termasuk pergerakan dari larutan batuan (magma) yang menerobos ke permukaan bumi. Akibat dari pergerakan (atau penerobosan) magma tersebut akan memberikan kenampakan yang muncul di permukaan berupa badan-badan intrusi, atau berupa deomal folds (lipatan berbentuk dome) akibat terobosan massa batuan tersebut), sehingga perlapisan pada batuan di atasnya menjadi tidak tampak lagi atau telah terubah.